Hasudungan Siahaan: Aksi #SAVEBABI Bukan Sekadar Bicara Ternak

Orang Batak

topmetro.news – Aksi besar-besaran yang berlangsung kemarin, Senin (10/2/2020), dengan nama ‘Gerakan Aksi 102 #SAVEBABI’, bukan sekadar bicara soal ternak. Karena ada yang jauh lebih penting dari itu, yang ingin ditunjukkan, salah satunya adalah, bahwa ternyata Orang Batak itu masih bisa bersatu.

Demikian antara lain disampaikan Hasudungan Siahaan, selaku inisiator/pencipta kumpulan atau organisasi #SAVEBABI, kepada topmetro.news, Selasa (11/2/2020).

“Ada anggapan, bahwa seakan-akan aksi itu hanya soal ternak babi saja. Jadi perlu diketahui, bahwa aksi besar-besaran semalam juga untuk menegaskan, betapa kuatnya eksistensi dan kesatuan Batak, khususnya di Sumut, dalam rangka mempertahankan adat dan budaya,” kata Hasudungan Siahaan.

Memang, kata Hasudungan, gerakan yang juga mereka sebut dengan ‘Aksi Satu Kosong Dua’ itu, juga terkait dengan eksistensi babi di Sumut. “Supaya babi itu jangan sampai hilang di Sumut, karena menyangkut Budaya Batak dan tentunya juga terkait perekonomian bagi para peternak. Sehingga kami merasa perlu untuk mengingatkan siapa pun di Sumatera Utara, agar jangan sampai menghilangkan keberadaannya (babi-red),” tegasnya.

Sambung Hasudungan lagi, hal lain yang perlu diingat adalah, bahwa babi merupakan bagian penting dalam ritual Budaya Batak. “Memang babi bukan satu-satunya. karena bisa juga dengan kerbau. Tapi semua tergantung pada kondisi acara adat tersebut. Sebab, menggunakan babi, kerbau, dan lainnya, tergantung pada keadaan yang melakukan acara adat dan juga tergantung pada bentuk acara adat yang dilakukan,” urai Hasudungan.

“Jadi jangan ada orang yang mengatakan, tak ada babi pun tak ada, karena bisa menggunakan hewan lain. Itu tak benar. Semua perlu berdasarkan situasi dan kondisi adat dimaksud,” tendasnya.

Orang Batak Bersatu

Selanjutnya, kata Hasudungan, ‘Gerakan Aksi 102 #SAVEBABI’ juga menunjukkan, bahwa Orang Batak masih sangat layak dihargai dan diperhitungkan di Sumut. Selain itu juga ternyata, bahwa aksi membuktikan, Orang Batak bisa dipimpin dan bersatu. Bahwa ternyata Orang Batak itu masih kuat.

“Kita bukan mau bilang bahwa Orang Batak sudah mulai tidak dihargai. Tapi kita mau ingatkan, bahwa Orang Batak masih eksis dan masih sangat layak diperhitungkan. Masih bisa bersatu dan kalau sudah bersatu, Orang Batak sangat kuat,” sebutnya.

Pada kesempatan itu Hasudungan Siahaan juga mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselenggaranya dengan baik, lancar, dan sukses ‘Gerakan Aksi Damai #SAVEBABI’ tersebut.

Dia pun menyampaikan terimakasih kepada seluruh Panitia ‘Gerakan Aksi 102 #SAVEBABI’ yang diketuai Boasa Simanjuntak SH, yang telah berusaha sekuat tenaga, pagi, siang, maupun malam, hingga acara sangat sukses.

“Kepada seluruh peternak babi, penjual daging babi, pengusaha RM Khas Batak/BPK, penjual makanan ternak babi dan seluruh masyarakat yang peduli terhadap ternak babi, terima kasih atas kehadiran, dukungan, dan partisipasinya beramai-ramai turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan kita,” kata dia.

“Semoga semua tuntutan kita dapat diterima pemerintah, mulai dari pemerintah pusat, Pemerintah Sumut, hingga pemerintah kota/kabupaten se-Sumut. Kiranya Tuhan Yang Maha Pengasih memberkati seluruh usaha kita dan Sumut terhindar dari segala jenis penyakit babi… Amin,” tutupnya.

reporter | Jeremi Taran

Related posts

Leave a Comment